Posts

Image
  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3 (COACHING SUPERVISI AKADEMIK) Oleh : IMAM SUBAKTI SD NEGERI DROKILO I KEDUNGADEM   A.     Definisi, paradigma, dan Prinsip Coaching Coaching  didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana  coach  memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari  coachee  (Grant, 1999). Sedangkan Whitmore (2003) mendefinisikan  coaching  sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya.  Coaching  lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Sejalan dengan pendapat para ahli tersebut,  International Coach Federation (ICF)  mendefinisikan  coaching  sebagai “…bentuk kemitraan bersama klien  (coachee)  untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.” Beberapa defisini mengenai

AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

Image
  ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF Oleh IMAM SUBAKTI Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur LATAR BELAKANG Membangun karakter Murid dapat dilakukan dengan pembiasaan Disiplin Positif. Pemberian Hukuman ataupun penghargaan selama ini dianggap sebagai bentuk pembelajaran disiplin bagi murid. Mungkin pada saat murid mendapatkan hukuman atau penghargaan, murid akan bertindak atau bersikap seperti yang kita harapakan tapi itu hanya bersipat sementara karena motivasinya dari luar atau motivasi eksternal. Pemberian hukuman ataupun penghargaan juga dapat mendorong murid untuk berbohong supaya terhindar dari hukuman. Cara yang tepat untuk menanamkan budaya positif disekolah yaitu dengan menerapkan restitusi terhadap murid yang melakukan pelanggaran. Dengan restitusi, murid dapat menyadari kesalahannya dan mencari solusi dari kesalahannya secara mandiri sehingga murid dapat kembali kepada kelompoknya dengan karakter yang lebih kuat.   TUJUAN Deng